Pemisahan dengan membran dipicu oleh perbedaan tekanan, baik positif (bertekanan) atau negatif (vakum). MBR bertekanan digunakan pada konfigurasi eksternal sedangkan MBR vakum digunakan pada sistem dengan konfigurasi terendam.
– MBR terendam
Konfigurasi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an sebagai alternatif penurunan biaya operasional dibandingkan dengan konfigurasi eksternal yang telah lama diperkenalkan sebelumnya (tahun 1960-an). Pada konfigurasi ini, membran langsung direndam di dalam bioreaktor dan dioperasikan secara dead-end. Untuk mengendalikan terjadinya penyumbatan (fouling), gelembung udara digunakan untuk membersihkan permukaan membran secara terus-menerus. Pada awalnya gelembung udara ini digunakan untuk tiga tujuan: penyediaan oksigen untuk metabolisme lumpur aktif, pengadukan supensi lumpur dan untuk mengendalikan penyumbatan. Akan tetapi, untuk mengoptimalkan kinerja biologi dan filtrasi akhir-akhir ini difuser penghasil gelembung dipisahkan. Gelembung kecil (fine bubble) untuk meningkatkan oksigen terlarut sedangkan gelembung besar (coarse bubble) untuk pembersihan membran. Demikian pula halnya dengan tangki membran. Pada instalasi BRM terendam yang terkini, tangkin membran dan bioreaktor juga dipisahkan untuk mempermudah pencucian kimiawi membran tanpa perlu mengeluarkan membran dari dalam tangkinya (cleaning in place). Pada saat ini, jumlah instalasi MBR terendam jauh lebih banyak dibandingkan dengan MBR eksternal. Hal ini dikarenakan MBR terendam memerlukan energi pengoperasian yang relatif lebih rendah.
Membran bioreaktor dengan konfigurasi internal (terendam) Read the rest of this entry »